AI-Powered Manuscript Screening: Automating Submission Review for Accuracy

Penyaringan Naskah Berbasis AI: Mengotomatisasi Tinjauan Pengajuan untuk Akurasi

Jan 29, 25Rene Tetzner
⚠ Sebagian besar universitas dan penerbit melarang konten yang dihasilkan oleh AI dan memantau tingkat kesamaan. Pemeriksaan tata bahasa oleh AI dapat meningkatkan skor ini, membuat manusia layanan proofreading pilihan yang paling aman.

Perkenalan

Kebangkitan kecerdasan buatan (AI) sedang mengubah penerbitan akademik, terutama dalam proses penyaringan naskah dan evaluasi pengajuan. Dengan meningkatnya volume makalah penelitian yang diajukan ke jurnal dan konferensi, editor menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mengevaluasi, menyaring, dan memproses naskah secara efisien. Metode penyaringan manual tradisional bisa memakan waktu dan rentan terhadap bias manusia, keterlambatan, dan ketidakkonsistenan.

Penyaringan naskah yang didukung AI menawarkan solusi untuk tantangan ini dengan mengotomatiskan evaluasi pengiriman, memastikan bahwa hanya penelitian berkualitas tinggi dan relevan yang melanjutkan ke tinjauan sejawat. Dengan memanfaatkan pemrosesan bahasa alami (NLP), pembelajaran mesin, dan analisis data otomatis, alat AI dapat menilai faktor-faktor seperti deteksi plagiarisme, kepatuhan terhadap pedoman format, orisinalitas penelitian, dan kepatuhan etis.

Artikel ini mengeksplorasi peran AI dalam penyaringan naskah, manfaatnya, fitur utama alat penyaringan berbasis AI, tantangan potensial, dan bagaimana jurnal dan penerbit dapat mengintegrasikan AI secara bertanggung jawab.


Tantangan dalam Penyaringan Naskah Tradisional

Sebelum mengeksplorasi peran AI dalam evaluasi pengajuan, penting untuk memahami tantangan penyaringan naskah tradisional:

1. Meningkatkan Volume Pengajuan

Dengan meningkatnya penerbitan akses terbuka dan kolaborasi penelitian global, jurnal menerima ribuan pengiriman setiap tahun. Editor berjuang untuk memproses, mengevaluasi, dan mengarahkan manuskrip secara efisien, yang menyebabkan penumpukan yang signifikan.

2. Evaluasi Awal yang Memakan Waktu

Tim editorial secara manual memverifikasi apakah manuskrip mematuhi pedoman jurnal, persyaratan format, dan standar etika. Penilaian awal ini memerlukan banyak tenaga dan memperlambat proses tinjauan sejawat.

3. Masalah Plagiarisme dan Manipulasi Data

Mendeteksi konten yang dijiplak, manipulasi gambar, dan pengiriman duplikat memerlukan referensi silang yang luas, yang sulit dilakukan secara manual. Praktik penerbitan yang tidak etis terus menjadi tantangan bagi integritas editorial.

4. Beban Reviewer dan Pengiriman yang Salah Arah

Banyak makalah dikirim ke jurnal yang salah, yang mengakibatkan pemborosan waktu dan usaha editorial. Selain itu, naskah yang terstruktur buruk atau tidak relevan sering dikirim untuk tinjauan sejawat secara tidak perlu, memberatkan para peninjau.

5. Bias dan Subjektivitas dalam Penyaringan Awal

Editor mungkin tanpa disadari memfavoritkan institusi tertentu, topik penelitian, atau wilayah geografis, yang dapat menyebabkan potensi bias dalam proses evaluasi. Memastikan objektivitas dalam penyaringan naskah tetap menjadi perhatian utama.


Bagaimana AI Mengubah Penyaringan Naskah

Alat bertenaga AI mempercepat penyaringan naskah dan mengotomatiskan evaluasi pengajuan menggunakan teknologi berbasis data yang canggih. Berikut cara AI meningkatkan proses tersebut:

1. Pemeriksaan Format Otomatis dan Kepatuhan

AI dapat seketika menganalisis naskah untuk kepatuhan terhadap persyaratan format khusus jurnal, seperti:

✔️ Gaya kutipan dan referensi (APA, MLA, Chicago, dll.).
✔️ Batas jumlah kata.
✔️ Format angka, tabel, dan persamaan.
✔️ Struktur bagian (Abstrak, Pendahuluan, Metode, Hasil, Diskusi).
✔️ Pengungkapan yang diperlukan, konflik kepentingan, dan pernyataan etika.

🔹 Alat Contoh: Penelope.ai mengotomatiskan pemeriksaan kepatuhan, memastikan naskah memenuhi pedoman jurnal sebelum sampai ke meja editor.

Dampak: Menghemat waktu berharga editor dan penulis dengan menangkap masalah format sejak dini.


2. Deteksi Plagiarisme dan Manipulasi Gambar Berbasis AI

Alat deteksi plagiarisme bertenaga AI membandingkan naskah dengan basis data akademik yang luas untuk mengidentifikasi:

✔️ Plagiarisme diri dan konten duplikat.
✔️ Materi yang dikutip tidak tepat.
✔️ Duplikasi, manipulasi, atau pemalsuan gambar dalam gambar penelitian.

🔹 Alat Contoh: iThenticate oleh Turnitin memindai pengiriman untuk plagiarisme tekstual, sementara Proofig mendeteksi perubahan gambar dalam makalah penelitian.

Dampak: Memperkuat integritas penelitian dan mencegah praktik penerbitan yang tidak etis.


3. Peningkatan Bahasa dan Keterbacaan

Model bahasa yang didorong oleh AI meningkatkan kejelasan, koherensi, dan tata bahasa naskah sebelum pengiriman. Mereka membantu penulis menyempurnakan:

✔️ Struktur kalimat dan keterbacaan.
✔️ Nada dan frasa akademis.
✔️ Ketepatan tata bahasa dan ejaan.
✔️ Terjemahan untuk penutur non-pribumi bahasa Inggris.

🔹 Alat Contoh: Trinka AI adalah editor bahasa bertenaga AI yang memperbaiki naskah penelitian untuk keterbacaan dan kejelasan yang lebih baik.

Dampak: Membantu editor dan peninjau fokus pada konten ilmiah daripada masalah bahasa.


4. Kecocokan Relevansi dan Cakupan yang Didukung AI

Sistem AI menganalisis konten manuskrip untuk menentukan apakah itu sesuai dengan ruang lingkup jurnal dan menyarankan reviewer yang paling tepat.

✔️ AI dapat mencocokkan manuskrip dengan bidang akademik yang tepat.
✔️ Ini mengidentifikasi peninjau sejawat yang sesuai berdasarkan keahlian dan publikasi sebelumnya.
✔️ Mencegah pemborosan sumber daya editorial pada pengajuan yang di luar cakupan.

🔹 Alat Contoh: Reviewer Finder Clarivate menyarankan peninjau ideal untuk manuskrip yang dikirimkan menggunakan analisis kata kunci dan sitasi berbasis AI.

Dampak: Memastikan bahwa naskah diarahkan ke jurnal yang tepat dan peninjau yang sesuai.


5. AI untuk Pemeriksaan Kebaruan Riset dan Integritas Statistik

AI dapat menilai kebaruan dan orisinalitas penelitian dengan membandingkan pengajuan baru dengan literatur yang ada. AI juga memvalidasi akurasi statistik dalam studi eksperimental.

✔️ Mengidentifikasi apakah manuskrip menambahkan wawasan baru ke bidang tersebut.
✔️ Mendeteksi data yang dibuat-buat atau ketidakkonsistenan statistik.
✔️ Memastikan metode pelaporan dan analisis data yang tepat.

🔹 Alat Contoh: StatReviewer secara otomatis memeriksa validitas statistik dalam naskah.

Dampak: Meningkatkan ketelitian ilmiah dan kredibilitas penelitian.


Tantangan dan Kekhawatiran Etis dalam Skrining yang Dibantu AI

Sementara AI menawarkan berbagai manfaat, beberapa tantangan dan pertimbangan etis harus diatasi:

1. Risiko Ketergantungan Berlebihan pada AI

✔️ AI harus melengkapi, bukan menggantikan, pengawasan editorial manusia.
✔️ AI mungkin salah mengartikan penelitian yang kompleks atau interdisipliner.

Solusi: Gunakan AI untuk penyaringan awal, dengan persetujuan akhir oleh editor manusia.


2. Bias AI dalam Evaluasi Naskah

✔️ Algoritma AI mungkin memfavoritkan topik, jurnal, atau institusi tertentu karena data pelatihan yang bias.
✔️ Ada risiko menolak penelitian yang valid karena salah klasifikasi AI.

Solusi: Terapkan model AI transparan dan pemantauan berkelanjutan untuk deteksi bias.


3. Risiko Privasi dan Keamanan Data

✔️ AI memerlukan akses ke manuskrip rahasia, yang menimbulkan potensi risiko keamanan data.
✔️ Akses AI tanpa izin dapat menyebabkan pencurian kekayaan intelektual.

Solusi: Penerbit harus menerapkan kebijakan perlindungan data yang ketat dan platform AI yang aman.


Masa Depan AI dalam Penyaringan Naskah

Masa depan evaluasi naskah yang didukung AI kemungkinan akan mencakup:

✔️ Analisis sanggahan dan revisi yang dibantu AI untuk komunikasi penulis-editor yang lebih baik.
✔️ Integrasi dengan blockchain untuk transparansi yang lebih baik dan pelacakan manuskrip yang aman.
✔️ Model AI canggih yang mampu melakukan evaluasi penelitian yang sadar konteks.
✔️ Alur kerja kolaboratif AI-manusia untuk memastikan pengambilan keputusan yang seimbang.

AI bukanlah pengganti penilaian manusia melainkan asisten yang berharga dalam penerbitan akademik modern.


Kesimpulan

Penyaringan naskah yang didukung AI sedang merevolusi evaluasi pengiriman dengan mengotomatisasi pemeriksaan kepatuhan, deteksi plagiarisme, peningkatan bahasa, pemilihan peninjau, dan penilaian kebaruan. Alat-alat ini meningkatkan efisiensi, akurasi, dan integritas sekaligus mengurangi beban kerja editorial.

Namun, pengawasan manusia tetap penting untuk mengurangi bias AI, memastikan penerapan AI yang etis, dan menjaga integritas ilmiah dalam penerbitan penelitian. Dengan mengadopsi AI secara bertanggung jawab, jurnal, editor, dan peneliti dapat mempermudah proses pengajuan sambil mempertahankan standar akademik tertinggi.

Masa depan penerbitan ilmiah akan menjadi model hibrida di mana AI meningkatkan pengambilan keputusan manusia, yang mengarah pada evaluasi naskah yang lebih cepat, adil, dan lebih dapat diandalkan.



Artikel lainnya