Effective Ways to Reduce Procrastination in Your MA or PhD Journey

Cara Efektif Mengurangi Penundaan dalam Perjalanan MA atau PhD Anda

Jun 21, 25Rene Tetzner
⚠ Sebagian besar universitas dan penerbit melarang konten yang dihasilkan AI dan memantau tingkat kesamaan. Pemeriksaan tata bahasa AI dapat meningkatkan skor ini, menjadikan layanan proofreading services manusia pilihan yang paling aman.

Ringkasan

Penundaan adalah salah satu tantangan paling umum dan persisten yang dihadapi mahasiswa PhD dan MA. Daya tariknya halus tapi kuat: ketika tugas terasa luar biasa, tidak jelas, atau menuntut secara emosional, menundanya bisa terasa hampir tak tertahankan. Namun penundaan jangka panjang memperlambat kemajuan dan meningkatkan stres.

Panduan ini menjelaskan mengapa peneliti pascasarjana menunda-nunda, dan menawarkan strategi praktis untuk memutus siklus tersebut. Ini termasuk menghilangkan gangguan, menetapkan tujuan harian yang realistis, membangun rutinitas terstruktur, memahami pemicu emosional, dan mengembangkan kebiasaan yang mendukung kemajuan yang stabil.

Artikel ini juga mengeksplorasi bagaimana menyelesaikan tujuan harian menciptakan momentum positif. Ketika Anda menyelesaikan pekerjaan yang direncanakan, waktu istirahat menjadi benar-benar menyegarkan daripada dibayangi rasa bersalah atau tekanan, dan pikiran Anda bebas untuk membuat koneksi baru yang menguntungkan proyek Anda.

Dengan menggantikan penghindaran dengan tindakan yang disengaja dan dapat dikelola, mahasiswa pascasarjana dapat mengendalikan perjalanan penelitian mereka, mengurangi stres, dan mempertahankan produktivitas akademik yang konsisten.

📖 Artikel Lengkap (Klik untuk tutup)

Cara Efektif Mengurangi Penundaan dalam Perjalanan MA atau PhD Anda

Penundaan adalah pengalaman yang akrab bagi hampir setiap mahasiswa pascasarjana. Baik Anda sedang menempuh PhD atau gelar Master, pasti akan ada saat-saat ketika pekerjaan yang harus dilakukan terasa sangat besar, samar, atau melelahkan secara emosional sehingga menundanya terasa sebagai pilihan yang paling mudah. Bahkan peneliti yang paling terorganisir dan disiplin pun kadang-kadang terjebak dalam perangkap ini.

Menulis tesis atau disertasi sangat rentan memicu penundaan karena ini adalah proyek panjang dan kompleks tanpa tenggat waktu yang segera. Berbeda dengan esai atau ujian yang memiliki tanggal pengumpulan yang pasti, tesis berjalan secara diam-diam di latar belakang. Skala proyek ini bisa terasa luar biasa, dan rasa besarnya ini ironisnya membuatnya lebih sulit untuk memulai. Namun penundaan bukan sekadar masalah kemalasan—ini adalah mekanisme koping untuk kecemasan, ketidakpastian, dan perfeksionisme.

Kabar baiknya adalah penundaan dapat dikelola dan dikurangi melalui strategi yang praktis dan realistis. Anda tidak harus menghilangkan penundaan sepenuhnya untuk membuat kemajuan yang berarti. Sebaliknya, tujuannya adalah mengembangkan kebiasaan yang melindungi waktu kerja Anda, mendukung fokus mental, dan menciptakan peluang keberhasilan secara teratur.

1. Memahami Mengapa Penundaan Terjadi

Penundaan selama PhD atau MA biasanya bukan tanda ketidaktertarikan. Faktanya, hal ini sering muncul ketika Anda sangat peduli dengan pekerjaan Anda. Tugas penelitian yang kompleks membutuhkan usaha kognitif yang signifikan, dan ketika langkah berikutnya terasa tidak jelas, otak cenderung memilih aktivitas yang lebih mudah dan dapat diprediksi.

Alasan umum meliputi:

  • Ambiguitas — Anda tidak yakin apa yang harus ditulis selanjutnya atau bagaimana memulai.
  • Perfeksionisme — Anda takut menghasilkan sesuatu yang “tidak cukup baik.”
  • Kelebihan beban — Tugas terasa terlalu besar untuk dikerjakan sekaligus.
  • Kelelahan — Kelelahan mental mengurangi motivasi.
  • Resistensi emosional — Topik terasa membuat frustrasi, membosankan, atau menimbulkan kecemasan.

Mengenali penyebab mendasar membantu Anda mengatasi perilaku tersebut dengan lebih efektif. Strategi di bawah ini dirancang untuk menginterupsi pola-pola ini dan menggantinya dengan yang lebih sehat.

2. Meminimalkan Gangguan untuk Mendukung Fokus

Gangguan adalah sekutu langsung dari penundaan. Ketika lingkungan Anda menawarkan peluang konstan untuk mengalihkan perhatian—media sosial, pesan, notifikasi, dan kebisingan latar belakang—otak Anda secara alami beralih ke aktivitas yang lebih mudah dan membutuhkan sedikit usaha.

Setiap mahasiswa pascasarjana memiliki kebiasaan kerja yang berbeda, tetapi hampir semua orang mendapat manfaat dari periode khusus setiap hari di mana gangguan sengaja dihilangkan. Ini mungkin termasuk:

Offline. Matikan Wi-Fi Anda jika memungkinkan. Jika riset Anda memerlukan akses internet, pertimbangkan menggunakan alat produktivitas yang memblokir situs web yang mengganggu. Jika ini tidak memungkinkan, simpan buku catatan di samping Anda dan catat tugas online untuk diperiksa nanti daripada mengganggu sesi menulis Anda.

Mematikan notifikasi. Smartphone adalah salah satu hambatan terbesar untuk fokus. Bahkan jika Anda tidak membalas pesan, hanya melihat notifikasi saja dapat mengganggu konsentrasi.

Menciptakan lingkungan yang tenang. Apakah Anda lebih suka keheningan atau suasana latar belakang, berkomitmenlah pada pengaturan yang mendorong pemikiran mendalam. Bagi beberapa mahasiswa, bekerja di perpustakaan lebih efektif daripada bekerja di rumah.

Prinsip dasarnya sederhana: waktu menulis Anda harus dilindungi. Setelah Anda menetapkan rutinitas bebas gangguan, godaan untuk menunda mulai berkurang secara alami.

3. Menggunakan Target Harian untuk Membangun Momentum

Target harian sangat kuat karena membantu Anda mengubah tugas jangka panjang yang membebani menjadi kemenangan jangka pendek yang dapat dikelola. Alih-alih berpikir, “Saya harus menyelesaikan seluruh tinjauan pustaka saya,” Anda berkata pada diri sendiri, “Hari ini saya akan menulis 300 kata” atau “Saya akan meringkas dua artikel.”

Target harian yang efektif memiliki tiga karakteristik:

Mereka spesifik. “Mengerjakan tesis” terlalu umum. “Menyusun draf paragraf 2 dari bagian 3.1” lebih konkret.

Mereka dapat dicapai. Tetapkan tujuan yang menantang Anda tetapi tetap realistis dalam waktu yang tersedia.

Mereka menciptakan penutupan. Sebuah tujuan harus membuat Anda tahu secara pasti apakah itu telah diselesaikan.

Target harian mengurangi kelelahan pengambilan keputusan—negosiasi internal yang sering memicu penundaan. Ketika hari dimulai, pilihan sudah dibuat: Anda tahu apa yang harus Anda capai sebelum beralih ke aktivitas lain.

4. Manfaat Psikologis dari Mencapai Target Harian Anda

Menyelesaikan pekerjaan yang direncanakan untuk hari itu menciptakan rasa pencapaian yang jauh lebih dari sekadar kepuasan emosional. Ini membangun kepercayaan diri, memperkuat disiplin, dan meningkatkan kemauan Anda untuk melanjutkan keesokan harinya. Momentum ini adalah kebalikan dari penundaan—ini mendorong tindakan daripada penghindaran.

Ada manfaat tambahan juga. Ketika Anda telah mencapai target harian Anda, waktu istirahat Anda menjadi benar-benar menyegarkan. Anda menikmati malam atau akhir pekan tanpa rasa bersalah, yang meningkatkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Anda juga memberi ruang bagi pikiran Anda untuk memproses ide secara latar belakang. Banyak mahasiswa melaporkan bahwa wawasan terbaik mereka muncul selama periode berpikir santai—setelah pagi yang produktif, bukan saat terjebak dalam spiral penundaan.

Namun, jika Anda mengakhiri hari dengan pekerjaan yang belum selesai, pikiran Anda sering membawa ketegangan, kritik diri, dan frustrasi. Emosi ini membuat lebih sulit untuk kembali ke tesis keesokan harinya, memperpanjang siklus penundaan.

5. Menyusun Hari Anda Berdasarkan Jam Produktif Terbaik

Setiap mahasiswa memiliki ritme alami. Beberapa berpikir paling jernih di pagi hari, yang lain larut malam. Memahami jendela produktivitas pribadi Anda dapat secara dramatis mengurangi penundaan. Meminta diri Anda melakukan tugas akademik kompleks pada jam paling tidak produktif akan membuat Anda menghadapi resistensi.

Cobalah melacak tingkat energi Anda selama seminggu. Kapan Anda merasa paling tajam secara mental? Kapan membaca terasa mudah? Kapan menulis mengalir lancar? Gunakan informasi itu untuk menjadwalkan pekerjaan tesis Anda selama periode performa tertinggi Anda.

Saat energi rendah, tugaskan tugas yang lebih mudah seperti memformat referensi, membaca ulang sumber, atau mengatur catatan. Menyesuaikan tugas dengan tingkat energi adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi resistensi internal dan menjaga kemajuan yang stabil.

6. Memecah Tugas Besar Menjadi Langkah Kecil yang Mudah Didekati

Bab tesis bisa terasa sangat besar jika dilihat sebagai satu kesatuan. Inilah sebabnya penundaan berkembang dalam penelitian pascasarjana—pikiran Anda memberontak terhadap besarnya tugas “menulis 12.000 kata.” Tetapi jika tugas yang sama dipecah menjadi bagian yang lebih kecil, seperti “membuat draf 150 kata yang menjelaskan konteks penelitian,” perasaan kewalahan itu hilang.

Memecah tugas memiliki beberapa keuntungan:

  • Anda menciptakan momentum dengan menyelesaikan kemenangan kecil.
  • Anda membangun kepercayaan diri saat setiap bagian mulai tersusun.
  • Anda menghilangkan beban emosional yang memicu penghindaran.
  • Anda memudahkan pelacakan kemajuan dan tetap terorganisir.

Teknik ini juga mendukung perencanaan jangka panjang. Dengan memetakan komponen yang lebih kecil dalam daftar isi kerja atau jadwal mingguan, Anda dapat mempertahankan arah sambil menghindari ketidakpastian yang memicu penundaan.

7. Mengenali Pemicu Emosional yang Menyebabkan Penghindaran

Penundaan seringkali bersifat emosional daripada praktis. Perasaan tidak memadai, takut kritik, kecemasan tentang ketidaktahuan, atau ketidaknyamanan dengan ketidakpastian dapat memicu penghindaran. Emosi ini umum di kalangan mahasiswa pascasarjana—mereka mencerminkan standar tinggi dan tekanan intelektual yang melekat dalam studi lanjutan.

Mengenali pemicu pribadi Anda adalah langkah penting dalam mengatasi penundaan. Misalnya:

  • Jika perfeksionisme melumpuhkan Anda, ingatkan diri Anda bahwa draf dapat direvisi.
  • Jika Anda takut kritik, diskusikan ide lebih awal dengan pembimbing Anda untuk mengurangi ketidakpastian.
  • Jika Anda merasa tidak memadai, tinjau kembali materi pelatihan awal atau teks dasar.

Kesadaran mengarah pada tindakan. Setelah Anda memahami lanskap emosional di balik menunda-nunda Anda, Anda dapat mengatasinya secara langsung daripada menghindari pekerjaan.

8. Menciptakan Struktur Akuntabilitas

Akuntabilitas mengurangi menunda-nunda karena memindahkan motivasi ke luar diri. Ketika orang lain mengharapkan kemajuan, godaan untuk menunda menjadi lebih lemah. Akuntabilitas dapat berbentuk banyak hal:

  • menjadwalkan pertemuan rutin dengan pembimbing Anda,
  • bergabung dengan kelompok menulis,
  • bekerja bersama teman sebaya di ruang bersama,
  • berpartisipasi dalam sesi tantangan menulis,
  • berbagi tujuan mingguan dengan rekan belajar.

Kuncinya adalah konsistensi. Ketika kemajuan dipantau—secara formal atau informal—Anda lebih mungkin menyelesaikan tugas dan kurang mungkin jatuh ke dalam penghindaran.

9. Memahami Bahwa Istirahat Adalah Alat Produktivitas

Ironisnya, banyak mahasiswa menunda-nunda bukan karena mereka tidak termotivasi tetapi karena mereka kelelahan. Kelelahan mental membuat setiap tugas terasa lebih berat, dan penghindaran menjadi mekanisme pertahanan alami. Memasukkan istirahat ke dalam jadwal Anda bukanlah kemewahan; itu adalah strategi.

Istirahat singkat di antara sesi kerja, hari libur teratur, dan jam kerja yang berkelanjutan melindungi produktivitas jangka panjang Anda. Istirahat menyediakan ruang kognitif yang diperlukan untuk kreativitas, analisis, dan pemikiran kompleks—semua penting untuk tesis.

Perbedaan kunci adalah ini: istirahat itu disengaja; menunda-nunda adalah penghindaran. Dengan memberi diri Anda izin untuk beristirahat, Anda mengurangi kelelahan dan membuatnya lebih mudah untuk kembali bekerja keesokan harinya.

10. Merayakan Kemajuan dan Membangun Kepercayaan Diri

Salah satu strategi yang paling sering diabaikan dalam melawan menunda-nunda adalah merayakan kemajuan. Penelitian pascasarjana bisa terasa tak berujung, dan tanpa pengakuan, motivasi Anda bisa memudar. Setiap tugas yang diselesaikan—sekecil apa pun—layak mendapatkan momen pengakuan.

Perayaan memperkuat perilaku positif. Ketika Anda mengakui pencapaian Anda, Anda mengembangkan kepercayaan diri: keyakinan bahwa Anda dapat terus membuat kemajuan. Pola pikir ini secara bertahap menggantikan frustrasi dan rasa bersalah yang terkait dengan menunda-nunda.

Hadiah bisa sederhana: camilan favorit, berjalan-jalan di luar, waktu bersama teman, atau menandai tugas selesai di kalender Anda. Tindakan kecil ini membantu menjaga semangat selama perjalanan panjang tesis atau disertasi.

Kesimpulan

Menunda-nunda adalah tantangan universal dalam penelitian pascasarjana, tetapi itu tidak harus menentukan pengalaman akademis Anda. Dengan mengurangi gangguan, menetapkan tujuan harian, memahami pemicu emosional, memecah tugas menjadi langkah-langkah yang dapat dikelola, dan menciptakan akuntabilitas, Anda dapat mengembangkan kebiasaan yang menggantikan penghindaran dengan tindakan.

Yang paling penting adalah konsistensi, bukan kesempurnaan. Kemajuan membangun momentum, dan momentum membangun kepercayaan diri. Setiap hari produktif membawa Anda satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan tesis atau disertasi Anda—bukan melalui paksaan atau tekanan, tetapi melalui rutinitas yang berkelanjutan dan tindakan yang disengaja.



Artikel lainnya

Editing & Proofreading Services You Can Trust

At Proof-Reading-Service.com we provide high-quality academic and scientific editing through a team of native-English specialists with postgraduate degrees. We support researchers preparing manuscripts for publication across all disciplines and regularly assist authors with:

Our proofreaders ensure that manuscripts follow journal guidelines, resolve language and formatting issues, and present research clearly and professionally for successful submission.

Specialised Academic and Scientific Editing

We also provide tailored editing for specific academic fields, including:

If you are preparing a manuscript for publication, you may also find the book Guide to Journal Publication helpful. It is available on our Tips and Advice on Publishing Research in Journals website.