Ringkasan
Menguasai kata ganti relatif sangat penting untuk menghasilkan prosa yang jelas, akurat, dan ilmiah dalam tesis atau disertasi. Kesalahan yang melibatkan “who,” “whom,” “that,” “which,” dan “whose” sering merusak kejelasan dan profesionalisme, namun dapat dihindari dengan memahami bagaimana setiap kata ganti berfungsi dalam klausa relatifnya.
Kasus kata ganti relatif—terutama “who” versus “whom”—ditentukan oleh peran tata bahasanya di dalam klausa relatif, bukan oleh perannya dalam kalimat yang lebih besar. Aturan ini menjelaskan mengapa pilihan yang tampak logis sering salah dan mengapa bentuk nominatif, akusatif, dan datif penting dalam penulisan akademik.
Penggunaan kata ganti relatif yang benar juga melibatkan pemilihan antara klausa pembatas dan non-pembatas, menghindari ambiguitas, mempertahankan kesesuaian, dan memastikan bahwa prosa Anda mengkomunikasikan persis apa yang Anda maksud. Kesalahan kecil dapat mengubah makna atau melemahkan otoritas ilmiah.
Panduan ini menyediakan aturan praktis, contoh, dan strategi untuk membantu penulis disertasi menggunakan kata ganti relatif dengan benar dan percaya diri. Melakukan hal ini memperkuat kejelasan, mencegah kebingungan, dan meningkatkan kecanggihan keseluruhan tulisan riset Anda.
📖 Artikel Lengkap (Klik untuk tutup)
Penggunaan Kata Ganti Relatif yang Benar dalam Tesis dan Disertasi Akademik
Membuat tesis atau disertasi membutuhkan penulisan akademik yang canggih. Anda harus mengkomunikasikan ide kompleks, menyajikan bukti dengan jelas, dan membimbing pembaca melalui argumen yang bernuansa. Di tengah tantangan besar ini, masalah tata bahasa yang tampak kecil—terutama yang melibatkan kata ganti relatif—bisa terasa sepele. Namun mereka memainkan peran penting dalam kejelasan akademik dan profesionalisme ilmiah.
Kata ganti relatif (seperti who, whom, whose, which dan that) menghubungkan ide, memberikan ketepatan, dan membentuk makna kalimat. Jika digunakan dengan baik, mereka membantu tulisan Anda mengalir dengan lancar dan logis. Jika digunakan secara salah, mereka dapat mengubah makna, membingungkan pembaca, atau menandakan kurangnya pengendalian tata bahasa. Karena pembaca tesis atau disertasi mengharapkan standar tinggi, kesalahan dengan kata ganti relatif sangat mencolok.
Panduan yang diperluas ini menjelaskan aturan terpenting untuk menggunakan kata ganti relatif dengan tepat, menjernihkan kesalahpahaman umum, dan memberikan contoh rinci untuk membantu Anda menghindari kesalahan halus namun merugikan. Ini juga membahas bagaimana penulis disertasi modern dapat menavigasi masalah ini sambil mempertahankan ketepatan, bahkan saat menyusun dengan bantuan alat digital.
1. Memahami Peran Kata Ganti Relatif
Kata ganti relatif memperkenalkan klausa relatif—klausa subordinat yang memodifikasi kata benda atau kata ganti dalam klausa utama. Pertimbangkan kalimat berikut:
Peneliti yang mewawancarai peserta mencatat pengamatan rinci.
Klausa “who interviewed the participants” memberikan informasi penting tentang “peneliti.” Tanpa kata ganti relatif yang benar, hubungan antara ide menjadi ambigu.
Penulisan akademik sangat bergantung pada struktur seperti ini karena memungkinkan Anda menggabungkan ide terkait secara ringkas. Mereka membantu Anda mengkualifikasi istilah, memberikan definisi, dan memperjelas hubungan kompleks—semua tugas yang menjadi pusat prosa ilmiah.
2. “Who” vs. “Whom”: Sistem Kasus yang Membingungkan Hampir Semua Orang
Salah satu kesalahan kata ganti relatif yang paling sering terjadi melibatkan perbedaan antara “who” (kasus nominatif) dan “whom” (kasus objektif). Banyak penulis mengenali bahwa “whom” terdengar lebih formal dan salah kaprah menggunakannya berlebihan—kadang di tempat yang secara gramatikal salah.
Untuk menentukan bentuk yang Anda butuhkan, identifikasi peran gramatikal kata ganti di dalam klausa relatif, bukan di klausa utama.
2.1 Kapan Menggunakan “Who”
Gunakan “who” ketika kata ganti bertindak sebagai subjek klausa relatif.
Komite memilih kandidat yang memiliki rekam publikasi terkuat.
Dalam klausa “siapa yang memiliki rekam publikasi terkuat,” who adalah subjek (melakukan tindakan “memiliki”).
2.2 Kapan Menggunakan “Whom”
Gunakan “whom” ketika kata ganti berfungsi sebagai objek dari kata kerja atau preposisi dalam klausa relatif:
Para mahasiswa whom profesor rekomendasikan masuk daftar pendek.
Peneliti kepada whom data diserahkan meminta klarifikasi.
Tapi perhatikan trik yang membingungkan banyak penulis: “whom” benar hanya ketika kata ganti adalah objek di dalam klausa relatif. Inilah mengapa kalimat dari teks contoh salah:
“Bagaimana Anda tahu siapa pembaca rata-rata Anda?”
Meskipun “pembaca rata-rata Anda” adalah objek dari pengetahuan Anda, pembaca itu tetap subjek dari klausa relatif “siapa pembaca rata-rata Anda.” Oleh karena itu, bentuk yang benar adalah:
“Bagaimana Anda tahu siapa pembaca rata-rata Anda?”
Perbedaan ini halus tetapi penting untuk penulisan disertasi.
"3. Kata Ganti Relatif Mengikuti Tata Bahasa Klausa, Bukan Kalimat Utama"
"Kasus, nomor, dan peran kata ganti relatif ditentukan secara internal oleh klausa yang diperkenalkannya. Aturan ini sering mengejutkan penulis karena rasa logika intuitif kita kadang bertentangan dengan struktur tata bahasa."
"Pertimbangkan contoh-contoh berikut, yang menggambarkan bagaimana makna berubah tergantung pada fungsi kata ganti dalam klausa:"
- "Para peserta yang menyelesaikan survei menerima kompensasi. (subjek)"
- "Para peserta yang diwawancarai peneliti memberikan wawasan berharga. (objek)"
- "Para peserta yang hasilnya dikirimkan meminta perubahan. (objek preposisi)"
"Menguasai aturan ini akan mencegah banyak kesalahan paling umum yang ditemukan dalam manuskrip akademik."
"4. Memilih Antara "That" dan "Which""
"Kesulitan lain yang sering muncul berkaitan dengan penggunaan "that" dan "which." Meskipun bahasa Inggris sehari-hari sering memperlakukan keduanya sebagai sinonim, penulisan akademik membutuhkan ketelitian."
"4.1 Gunakan "That" untuk Klausa Restriktif"
"Klausa restriktif memberikan informasi penting—detail yang tanpa itu kalimat kehilangan makna inti:"
"Metode yang dikembangkan tim meningkatkan akurasi."
"Tanpa klausa "that the team developed," kita tidak akan tahu metode mana yang dirujuk."
"4.2 Gunakan "Which" untuk Klausa Non-Restriktif"
"Klausa non-restriktif menambahkan informasi tambahan. Klausa ini dipisahkan oleh koma dan harus diawali dengan "which" (bukan "that"):"
"Metode, yang dikembangkan tim tahun lalu, meningkatkan akurasi."
"Di sini, klausa tersebut adalah informasi tambahan. Kalimat masih masuk akal tanpa itu."
"Campuran yang salah antara "that" dan "which" adalah perhatian editorial klasik dalam penulisan ilmiah dan dapat menyebabkan deskripsi yang ambigu atau menyesatkan."
"5. "Whose" untuk Orang, Hewan, dan Benda"
"Whose" adalah bentuk posesif dari "who," tetapi juga digunakan dengan benar untuk antecedent non-manusia:
- Studi yang ukuran sampelnya terbatas...
- Naskah yang halamannya rusak...
Beberapa penulis keliru mencoba menghindari penggunaan ini dan mengganti “whose” dengan konstruksi canggung seperti “of which.” Dalam kebanyakan kasus, “whose” lebih jelas dan secara gaya lebih unggul.
6. Menghindari Ambiguitas dalam Klausa Relatif
Kata ganti relatif harus merujuk dengan jelas pada antecedent yang dapat diidentifikasi. Antecedent yang ambigu membingungkan pembaca dan melemahkan argumen akademik Anda.
❌ Peserta berbicara dengan mentor yang gugup. ✔ Peserta berbicara dengan mentor yang melaporkan merasa gugup.
Dalam contoh pertama, tidak jelas apakah “who were nervous” merujuk pada peserta atau mentor. Versi yang diperbaiki memperjelas makna yang dimaksud.
7. Mengurangi Klausa Relatif Jika Sesuai
Penulisan akademik mendapat manfaat dari kejelasan. Ketika klausa relatif terasa terlalu panjang atau berulang, mereka sering dapat dikurangi menjadi frasa partisipial:
- Data yang dikumpulkan → data yang dikumpulkan
- Peserta yang diwawancarai → peserta yang diwawancarai
Namun, pengurangan harus digunakan hanya ketika maknanya tetap tepat.
8. Kasus Khusus: Kata Ganti Relatif Tak Tentu
Penulis tesis terkadang menemui kata ganti relatif tak tentu seperti whoever, whomever, whichever dan whatever. Bentuk-bentuk ini mengikuti aturan klausa internal yang sama.
Sebagai contoh:
Penghargaan akan diberikan kepada siapa pun yang mengajukan proposal terkuat.
Meskipun “whoever” mungkin tampak seharusnya menjadi “whomever” (objek dari “to”), sebenarnya itu adalah subjek dari klausa “whoever submits the strongest proposal.”
Ini adalah contoh klasik betapa menyesatkannya tata bahasa kata ganti relatif.
9. Mengapa Penggunaan Kata Ganti Relatif yang Benar Penting
Kesalahan kata ganti relatif jauh lebih signifikan daripada yang disadari banyak penulis. Dalam tesis atau disertasi, kesalahan ini dapat:
- mengubah makna argumen,
- menciptakan ambiguitas yang menyebabkan penguji salah menafsirkan karya Anda,
- memberi sinyal kepada pembimbing atau pengulas bahwa tata bahasa Anda perlu diperhatikan,
- merusak kredibilitas Anda sebagai penulis akademis.
Struktur klausa relatif yang jelas dan benar meyakinkan pembaca Anda bahwa tulisan Anda—dan oleh karena itu penelitian Anda—dapat dipercaya.
10. Menggunakan AI dengan Hati-hati Saat Menulis Tata Bahasa Akademis
Karena kata ganti relatif mengikuti aturan yang kompleks, beberapa penulis disertasi menggunakan alat AI untuk menyusun atau memeriksa klausa. Alat ini dapat membantu, tetapi harus digunakan dengan tanggung jawab.
10.1 Bagaimana AI Dapat Mendukung Anda
- AI dapat menyoroti referensi kata ganti yang tidak jelas.
- Ini dapat menyarankan konstruksi klausa yang lebih ringkas.
- Ini dapat membantu penulis multibahasa mengidentifikasi masalah kasus nominatif vs. objektif.
10.2 Risiko Mengandalkan AI Terlalu Banyak
- AI sering salah mengidentifikasi “whom.” Banyak model default ke penggunaan yang terlalu formal.
- AI terkadang mengada-ada aturan tata bahasa atau menerapkannya secara tidak konsisten.
- AI dapat meningkatkan skor kesamaan dengan menghasilkan teks yang mengikuti pola penggunaan umum.
- Anda tetap bertanggung jawab atas ketepatan tata bahasa tesis Anda.
Anggap AI sebagai alat untuk brainstorming—bukan sebagai ahli tata bahasa yang otoritatif. Selalu periksa saran dengan panduan tata bahasa yang dapat dipercaya atau mintalah pekerjaan Anda ditinjau oleh editor manusia.
Kesimpulan
Kata ganti relatif berfungsi sebagai penghubung penting dalam penulisan akademis. Ketika digunakan dengan benar, mereka memperjelas hubungan, memperkuat argumen, dan membantu pembaca mengikuti logika Anda. Ketika digunakan secara salah, mereka menyebabkan kebingungan, ambiguitas, dan kesalahan tata bahasa yang melemahkan tesis atau disertasi Anda.
Dengan memahami bagaimana kata ganti relatif berfungsi di dalam klausa mereka, menguasai perbedaan seperti “who” versus “whom,” dan menerapkan aturan untuk “that” versus “which,” Anda dapat memastikan kejelasan dan ketepatan. Gabungkan kesadaran tata bahasa ini dengan revisi yang cermat, kesadaran akan ambiguitas, dan penggunaan AI yang bertanggung jawab, dan penulisan disertasi Anda akan mencerminkan kompetensi akademis sekaligus kepercayaan diri linguistik.