Perkenalan
Penolakan manuskrip adalah pengalaman umum dalam penerbitan akademik, dan meskipun bisa mengecewakan, itu tidak selalu merupakan akhir dari perjalanan. Penulis yang sangat yakin bahwa makalah mereka ditolak secara tidak adil atau bahwa para peninjau salah memahami aspek kunci dari penelitian mereka dapat mempertimbangkan untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Namun, mengajukan banding atas penolakan adalah proses yang kompleks yang memerlukan pertimbangan yang cermat. Artikel ini mengeksplorasi keadaan di mana banding mungkin dibenarkan, manfaat dan risiko potensial, serta praktik terbaik bagi penulis yang memilih untuk mengejar opsi ini.
Memahami Penolakan Naskah
Sebelum memutuskan untuk mengajukan banding, sangat penting untuk memahami mengapa manuskrip ditolak. Alasan yang paling umum meliputi:
- Kekurangan Kebaruan – Studi ini tidak memberikan wawasan baru yang signifikan.
- Metodologi yang Cacat – Desain penelitian, analisis data, atau pengaturan eksperimen tidak memadai.
- Penulisan dan Presentasi yang Buruk – Naskah kurang kejelasan, koherensi, atau format yang tepat.
- Ketidaksesuaian Ruang Lingkup – Makalah tidak sesuai dengan fokus jurnal.
- Umpan Balik Negatif dari Pengulas – Pengulas mengidentifikasi kelemahan substansial dalam studi tersebut.
- Isu Etika – Kekhawatiran tentang plagiarisme, integritas data, atau konflik kepentingan muncul.
Tidak semua penolakan dapat diajukan banding. Beberapa jurnal secara eksplisit menyatakan bahwa keputusan editorial bersifat final, sementara yang lain mengizinkan banding dalam kondisi tertentu.
Keuntungan Mengajukan Banding atas Penolakan Naskah
Jika seorang penulis percaya bahwa naskah mereka ditolak secara tidak adil, banding bisa menjadi pilihan yang layak. Berikut adalah manfaat potensialnya:
1. Mengoreksi Kesalahpahaman
Dalam beberapa kasus, peninjau mungkin salah mengartikan aspek kunci dari studi tersebut. Mengajukan banding memungkinkan penulis untuk menjelaskan penelitian mereka, memberikan penjelasan tambahan jika diperlukan.
2. Menangani Kesalahan Reviewer
Reviewer adalah manusia dan dapat membuat kesalahan, seperti mengutip literatur yang salah, salah memahami metodologi, atau mengabaikan temuan kunci. Jika kesalahan faktual menyebabkan penolakan, banding mungkin diperlukan.
3. Penilaian Ulang oleh Dewan Editorial
Beberapa jurnal memungkinkan naskah yang ditolak untuk dievaluasi ulang oleh editor senior atau peninjau independen, memberikan kesempatan lain untuk diterima jika banding tersebut dibenarkan.
4. Potensi untuk Penerimaan
Jika banding tersebut disampaikan dengan argumen yang baik dan penolakan didasarkan pada alasan yang subjektif atau tidak benar, editor dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan mengizinkan revisi, yang mengarah pada publikasi akhirnya.
5. Menjunjung Integritas Penelitian
Jika seorang penulis percaya bahwa penolakan tersebut dipengaruhi secara tidak adil oleh bias, konflik kepentingan, atau kesalahan penilaian editorial, banding dapat memastikan bahwa penelitian dinilai berdasarkan kelebihannya.
Kekurangan Mengajukan Banding atas Penolakan Naskah
Meskipun mengajukan banding atas penolakan mungkin tampak seperti langkah yang logis, hal itu juga memiliki risiko dan kekurangan potensial.
1. Tingkat Keberhasilan Rendah
Sebagian besar banding tidak berhasil, terutama jika penolakan didasarkan pada kritik yang valid. Jurnal jarang membalikkan keputusan editorial kecuali ada bukti kuat adanya kesalahan.
2. Proses yang Panjang
Proses banding dapat memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, yang menunda publikasi. Jika manuskrip kemungkinan besar tidak akan diterima, mengirimkannya ke jurnal lain mungkin merupakan pilihan yang lebih efisien.
3. Hubungan Tegang dengan Editor
Banding yang ditulis dengan buruk, terlalu agresif, atau tidak berdasar dapat merusak reputasi penulis di mata tim editorial jurnal, yang memengaruhi pengiriman karya di masa depan.
4. Pekerjaan Tambahan Tanpa Jaminan
Mengajukan banding memerlukan penulisan surat yang rinci, mengumpulkan bukti pendukung, dan mungkin merevisi naskah—upaya yang mungkin tidak menghasilkan hasil yang menguntungkan.
5. Kebijakan Jurnal Mungkin Tidak Mengizinkan Banding
Tidak semua jurnal mengizinkan banding, dan penulis harus menghormati kebijakan editorial. Mengajukan banding di tempat yang tidak diizinkan dapat dipandang negatif.
Kapan Anda Harus Mempertimbangkan Banding?
Banding dapat dibenarkan dalam kondisi berikut:
- Bersihkan Kesalahan Reviewer: Jika reviewer membuat kesalahan faktual yang menyebabkan penolakan.
- Umpan Balik Reviewer yang Bertentangan: Jika satu reviewer merekomendasikan penerimaan dan yang lain penolakan berdasarkan opini subjektif.
- Kesalahan Penilaian Editorial: Jika keputusan tampak bertentangan dengan proses tinjauan standar jurnal.
- Alasan Penolakan yang Tidak Jelas atau Samar: Jika editor memberikan sedikit atau tidak ada justifikasi untuk penolakan.
Jika penolakan didasarkan pada kekhawatiran yang kuat mengenai validitas, kejelasan, atau metodologi studi, merevisi dan mengirimkan ke jurnal yang berbeda seringkali merupakan pendekatan yang lebih baik.
Cara Mengajukan Banding Penolakan Naskah dengan Efektif
Jika seorang penulis memutuskan untuk melanjutkan dengan banding, mereka harus mengikuti praktik terbaik untuk memaksimalkan peluang keberhasilan mereka.
1. Tinjau Kebijakan Banding Jurnal
Sebelum menyusun banding, periksa apakah jurnal mengizinkan banding dan dalam kondisi apa. Beberapa jurnal memiliki pedoman khusus tentang bagaimana banding harus diajukan.
2. Tulis Surat Banding yang Profesional dan Singkat
Surat banding yang terstruktur dengan baik harus:
- Berbicaralah dengan Editor dengan Hormat – Hindari bahasa yang menuduh atau argumen emosional.
- Nyatakan Alasan Banding dengan Jelas – Fokus pada kesalahan atau penilaian yang keliru secara spesifik.
- Berikan Bukti – Sertakan referensi atau penjelasan tambahan untuk mendukung klaim.
- Nyatakan Kesediaan untuk Merevisi – Tunjukkan bahwa penulis terbuka untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.
Contoh Struktur Surat Banding
Subjek: Banding Penolakan Naskah – [Manuscript ID]
Kepada [Nama Editor],
Saya menghargai waktu dan usaha yang Anda dan para peninjau dedikasikan untuk mengevaluasi naskah saya, [Title of Manuscript]. Saya dengan hormat meminta pertimbangan ulang atas keputusan penolakan berdasarkan poin-poin berikut:
- Penjelasan Aspek Kunci – Reviewer 1 mencatat bahwa [specific concern], tetapi ini telah dibahas di Bagian X. Saya sekarang telah memperjelas ini lebih lanjut dalam versi revisi.
- Salah Tafsir Data – Reviewer 2 menyarankan bahwa [criticism], tetapi menurut [literature/source], pendekatan ini sah.
- Komentar Reviewer yang Bertentangan – Satu reviewer merekomendasikan revisi minor, sementara yang lain merekomendasikan penolakan. Klarifikasi tentang bagaimana melanjutkan akan sangat dihargai.
Saya senang untuk melakukan revisi lebih lanjut yang diperlukan dan menghargai pertimbangan Anda terhadap banding ini. Terima kasih atas waktu dan masukan Anda.
Salam,
[Your Name]
[Your Institution]
[Informasi Kontak Anda]
3. Bersiaplah untuk Segala Kemungkinan
Setelah mengajukan banding, editor dapat:
- Menolak penolakan tersebut.
- Pertimbangkan kembali naskah dan undang pengiriman ulang.
- Kirim makalah untuk tinjauan sejawat lebih lanjut.
Jika banding ditolak, sebaiknya terima keputusan tersebut dan kirimkan makalah ke tempat lain.
Alternatif untuk Mengajukan Banding atas Penolakan
Alih-alih mengajukan banding, penulis dapat:
- Revisi dan Kirim ke Jurnal Lain – Tanggapi kekhawatiran reviewer dan targetkan publikasi yang berbeda.
- Kirimkan Versi Revisi ke Jurnal yang Sama – Jika jurnal mengizinkan pengiriman ulang, versi baru mungkin memiliki peluang yang lebih baik.
- Minta Masukan dari Rekan Kerja – Tinjauan independen oleh mentor dapat memberikan wawasan berharga untuk perbaikan.
Kesimpulan
Mengajukan banding atas penolakan manuskrip adalah keputusan strategis yang memerlukan evaluasi cermat terhadap alasan penolakan, kebijakan jurnal, dan potensi risiko. Meskipun banding dapat memperbaiki kesalahpahaman dan mengarah pada pertimbangan ulang, keberhasilan tidak dijamin. Penulis harus mendekati banding secara profesional dan siap untuk semua kemungkinan hasil. Dalam banyak kasus, merevisi dan mengirimkan ke jurnal lain mungkin merupakan jalur yang lebih efektif menuju publikasi.