Constructing Compound Sentences

Membangun Kalimat Majemuk

Jan 30, 25Rene Tetzner

Ringkasan

Kalimat majemuk menggabungkan dua (atau lebih) klausa lengkap untuk menunjukkan hubungan yang jelas—penambahan, kontras, sebab/akibat—sehingga prosa akademik mengalir dan meyakinkan.

Cara membangunnya: (1) gunakan konjungsi koordinatif (dan, tetapi, atau, maupun, untuk, jadi, namun) dengan koma; (2) gunakan titik koma untuk menandakan hubungan erat; (3) gunakan titik koma + kata keterangan penghubung (namun, oleh karena itu, akibatnya, selain itu) + koma untuk memperjelas logika.

Mengapa ini membantu: mereka menghubungkan bukti dengan interpretasi, menyeimbangkan klaim dengan kualifikasi, dan mengurangi pengulangan yang terputus-putus—sambil mempertahankan ketepatan dan ritme.

Hindari: comma splice (koma saja antara klausa), penggunaan berlebihan (monoton), dan hubungan yang samar (pilih penghubung yang tepat). Tips: baca dengan suara keras untuk panjang kalimat, pilih transisi dengan sengaja, variasikan kalimat sederhana/majemuk/kompleks, dan latih menggabungkan kalimat pendek dengan berbagai cara.

📖 Full Length (Klik untuk tutup)

Membangun Kalimat Majemuk: Panduan untuk Kejelasan dan Alur dalam Penulisan Akademik

Kalimat sederhana adalah blok bangunan komunikasi. Mereka mengungkapkan satu ide lengkap dan merupakan dasar dari semua tulisan. Misalnya: “Guru khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini.” Kalimat ini mengandung subjek (guru) dan predikat (khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini), menyampaikan satu pemikiran yang jelas. Meskipun kesederhanaan ini membuat tulisan menjadi jelas dan mudah diakses, penulis akademik dan ilmiah sering kali perlu menyampaikan hubungan, argumen, dan ide bernuansa yang melampaui apa yang dapat dicapai oleh rangkaian kalimat sederhana. Menulis sepenuhnya dengan kalimat sederhana mungkin jelas, tetapi juga bisa terdengar berulang, tiba-tiba, dan kurang inspirasi. Untuk melibatkan pembaca dan menyampaikan ide kompleks secara efektif, penulis harus melampaui kesederhanaan ke struktur kalimat yang lebih maju—terutama, kalimat majemuk.

Apa Itu Kalimat Majemuk?

Kalimat majemuk menghubungkan dua atau lebih klausa independen—yaitu, klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap—menjadi satu kesatuan yang kohesif. Klausa-klausa ini dihubungkan untuk menunjukkan hubungan logis atau tematik antara ide-ide. Bagi penulis, menguasai kalimat majemuk adalah langkah penting menuju penciptaan tulisan yang mengalir secara alami dan meyakinkan. Ini memungkinkan penulis untuk menyajikan sebab dan akibat, membandingkan ide, atau mengembangkan suatu poin tanpa memutus ritme argumen mereka.

Penulis yang bekerja dalam bahasa kedua, seperti bahasa Inggris, sering merasa bahwa membuat kalimat sederhana saja sudah menantang. Namun, membentuk kalimat majemuk tidak sesulit yang dibayangkan. Jika Anda bisa menulis satu klausa independen dengan benar, Anda bisa menulis dua—dan menghubungkannya secara efektif. Kuncinya adalah mengetahui cara menghubungkan klausa-klausa tersebut.

Tiga Cara Utama Membangun Kalimat Majemuk

1. Menggunakan Konjungsi Koordinatif

Cara paling umum untuk membentuk kalimat majemuk adalah dengan menggunakan konjungsi koordinatif seperti dan, tetapi, atau, maupun, untuk, jadi, atau namun. Kata-kata ini menggabungkan dua klausa independen yang memiliki hubungan logis. Koma biasanya ditempatkan sebelum konjungsi:

Guru khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini, dan bahkan politisi mulai mengakui masalah tersebut.

Jika klausa-klausa pendek dan memiliki subjek yang sama, koma dapat dihilangkan:

Saya pulang dari perpustakaan tetapi mengemudi ke toko.

Namun, kejelasan harus selalu diutamakan. Jika ragu, gunakan koma untuk mencegah kebingungan.

2. Menggunakan Titik Koma

Cara lain yang elegan untuk menghubungkan dua ide terkait adalah dengan menggunakan titik koma. Tanda baca ini menunjukkan hubungan yang lebih erat antara klausa dibandingkan titik, tetapi menghindari kesan terputus sepenuhnya:

Guru khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini; bahkan politisi mulai mengakui masalah tersebut.

Menggunakan titik koma juga dapat membuat prosa Anda lebih ringkas dengan menghindari pengulangan kata atau ide yang tidak perlu. Pendekatan ini sangat cocok dalam penulisan akademik, di mana ketepatan dan ekonomi ekspresi sangat dihargai.

3. Menggunakan Kata Keterangan Penghubung atau Frasa Transisi

Metode ketiga melibatkan penempatan kata keterangan transisi atau frasa—seperti oleh karena itu, namun, akibatnya, selain itu, atau sebenarnya—di antara dua klausa independen. Metode ini memerlukan titik koma sebelum transisi dan koma setelahnya:

Guru khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini; sebenarnya, bahkan politisi mulai mengakui masalah tersebut.

Struktur ini tidak hanya menghubungkan dua pemikiran terkait tetapi juga memperjelas hubungan logis di antara keduanya. Pilihan transisi dapat secara halus mengubah makna: mengganti sebenarnya dengan akibatnya akan menunjukkan sebab-akibat, sementara namun demikian akan menyoroti kontras. Frasa transisi adalah alat yang kuat untuk membimbing pembaca melalui penalaran Anda dan menandakan bagaimana satu ide mengarah ke ide berikutnya.

Meningkatkan Kejelasan dan Kecanggihan

Kalimat majemuk memungkinkan penulis untuk membandingkan, mengontraskan, atau mengkualifikasi ide dalam satu pernyataan yang mengalir. Mereka membantu menjaga alur dalam penulisan akademik sambil mengurangi pengulangan yang tidak perlu. Pertimbangkan bagaimana contoh berikut mengembangkan kalimat majemuk dasar untuk menambahkan detail dan wawasan yang lebih besar:

Guru khawatir tentang meningkatnya tingkat buta huruf di negara ini, dan tidak mengherankan karena itu adalah tugas mereka untuk mengatasi masalah ini; yang benar-benar mengejutkan, bagaimanapun, adalah fakta bahwa politisi—setelah puluhan tahun mengabaikan permintaan guru untuk ukuran kelas yang lebih kecil dan dukungan kebutuhan khusus yang lebih baik—akhirnya mulai mengakui masalah tersebut.

Versi yang lebih panjang ini tidak hanya menggabungkan ide tetapi juga menyampaikan nada, perspektif, dan penekanan. Titik koma dengan elegan menyeimbangkan dua pemikiran utama sekaligus memperkenalkan kontras. Namun, ketika kalimat menjadi terlalu panjang atau padat, mungkin lebih baik membaginya menjadi dua kalimat yang lebih pendek untuk keterbacaan. Gaya dan ritme harus selalu melayani pemahaman pembaca.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  • Comma splice: Jangan menghubungkan dua klausa independen hanya dengan koma. Ini adalah kesalahan umum. Misalnya, “Guru khawatir tentang buta huruf, politisi mulai memperhatikan.” harus diperbaiki dengan menggunakan titik koma, konjungsi, atau titik.
  • Penggunaan berlebihan: Meskipun kalimat majemuk memperkaya tulisan, terlalu banyak berturut-turut dapat menciptakan ritme monoton. Variasikan struktur kalimat Anda dengan campuran kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks.
  • Ambiguitas: Pastikan hubungan antara klausa jelas. Pilih konjungsi atau transisi yang secara akurat mencerminkan hubungan logis.

Kalimat Majemuk dalam Penulisan Akademik

Dalam penulisan ilmiah dan akademik, kalimat majemuk sangat berguna untuk menunjukkan hubungan antara temuan penelitian, argumen, atau perspektif yang berlawanan. Mereka membantu menyajikan bukti dan interpretasi bersama dalam cara yang kohesif. Misalnya:

Data menunjukkan korelasi signifikan antara kebiasaan belajar dan prestasi akademik; namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan sebab-akibat.

Struktur kalimat seperti ini memungkinkan penulis menyajikan dua ide yang seimbang—sebuah pengamatan dan kualifikasi—dalam satu pernyataan yang mengalir. Ini menandakan pemikiran kritis dan menunjukkan pemahaman akan nuansa, yang sangat dihargai dalam diskursus akademik.

Tips Praktis untuk Menguasai

  1. Bacalah tulisan Anda dengan suara keras. Jika sebuah kalimat terasa terlalu panjang atau membingungkan, pecahlah. Kalimat majemuk harus meningkatkan keterbacaan, bukan menghambatnya.
  2. Gunakan transisi dengan sengaja. Kata-kata seperti oleh karena itu, namun demikian, dan selain itu masing-masing menyampaikan hubungan yang berbeda. Gunakan untuk membimbing pemahaman pembaca secara tepat.
  3. Variasikan struktur Anda. Gabungkan kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks untuk ritme dan keterlibatan.
  4. Latih menulis ulang. Ambil dua kalimat pendek yang terkait dan coba gabungkan dengan berbagai cara. Perhatikan bagaimana makna dan nada berubah dengan setiap perubahan.

Kesimpulan

Kalimat majemuk lebih dari sekadar konstruksi tata bahasa—mereka adalah jembatan yang menghubungkan ide, argumen, dan bukti dalam tulisan. Menguasainya dapat meningkatkan prosa Anda dari dasar menjadi menarik, membuat karya akademik Anda tidak hanya tepat tetapi juga memikat. Baik Anda menulis makalah penelitian, tesis, atau artikel ilmiah, belajar membuat kalimat majemuk dengan penuh pertimbangan akan memberikan tulisan Anda kejelasan, kecanggihan, dan alur.

Jika Anda ingin mendapatkan umpan balik profesional tentang tulisan akademik Anda, jelajahi Layanan Proofreading Akademik kami untuk memastikan kalimat Anda menyampaikan ide Anda sejelas dan seefektif mungkin.



Artikel lainnya

Editing & Proofreading Services You Can Trust

At Proof-Reading-Service.com we provide high-quality academic and scientific editing through a team of native-English specialists with postgraduate degrees. We support researchers preparing manuscripts for publication across all disciplines and regularly assist authors with:

Our proofreaders ensure that manuscripts follow journal guidelines, resolve language and formatting issues, and present research clearly and professionally for successful submission.

Specialised Academic and Scientific Editing

We also provide tailored editing for specific academic fields, including:

If you are preparing a manuscript for publication, you may also find the book Guide to Journal Publication helpful. It is available on our Tips and Advice on Publishing Research in Journals website.